Reshuffle Kabinet Jilid 1, Publik Kembali Menunggu Keberanian Presiden Mencopot Menteri ESDM

JAKARTA, Harnasnews – Direktur Eksekutif ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah mendukung langkah Presiden Prabowo dalam reshuffle jilid satu terhadap jajarannya yang dianggap tak mampu atau belum menunjukkan hasil yang maksimal atas tugas yang diembannya.

Lebuh lanjut, kendati kebijakan reshuffle kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden, namun publik berharap Prabowo untuk segera mencopot menteri ESDM Bahlil Lahadalia atas kebijakan penyaluran gas elpiji yang dinilai telah mencoreng citra pemerintahannya.

“Apa yang dilakukan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait dengan distribusi gas elpiji, publik menganggapnya bahwa Ketum Golkar itu telah “mengangkangi” kewenangan presiden,” ujar Iskandar kepada Harnasnews, Jumat (21/2/2025).

Iskandar juga menyayangkan dalam reshuffle jilid satu lalu, Presiden Prabowo tidak mencopot Bahlil. Namun yang direshuffle hanya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro.

“Padahal, baik itu Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro maupun Menteri ESDM Bahlil, keduanya telah membuat gaduh di ruang publik. Seharusnya dua-duanya dicopot,” katanya.

Padahal masih banyak anak bangsa di negeri ini yang pantas dan mempuni menempati posisi tersebut. “Ini right man in the right place, jadi kita tak kekurangan orang hebat,” lanjutnya.

Iskandar menilai jika presiden mereshuffle Menteri ESDM setidaknya akan menjadi kekuatan Presiden Prabowo guna lebih memperkokoh pemerintahannya di bidang energi. Sehingga tidak ada lagi menteri yang offside kepada pimpinannya.

“Kita lihat sama-sama langkah Presiden menjaga marwah kabinet ini untuk lima tahun ke depan, tanpa pembantu-pembantunya yang offside,” kata Iskandar menutup wawancaranya. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.