Ridwan Kamil Kedepankan Politik “Tahu Diri” Terkait Urusan Pilpres

Berbeda dengan calon lain yang ditopang dengan branding dan buzzer, Ridwan Kamil memastikan dirinya belum memakai strategi buzzer termasuk membentuk tim khusus.

Menurutnya karena belum berpartai, sejatinya elektabilitas dan popularitas yang terekam oleh lembaga survei murni hasil kerja pribadinya.

“Apa yang saya kerjakan, dan saya beritakan sendiri berpengaruh pada elektoral. Hasil Drone Emprit, kegiatan saya itu sumber viralnya saya sendiri, kalau teman-teman yang lain, ada amplikasi dari buzzer terkait viral-nya,” tuturnya.

Sebagai kepala daerah di provinsi yang memiliki suara 33 juta, dirinya cukup intens berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai mulai dari Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto hingga Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

“Itu sopan satun politik, semua partai saya datangi, tidak harus dalam rangka politik, karena bagi saya lebih baik banyak teman,” katanya, dikutip dari antara.

Walaupun demikian, keputusan dirinya terkait kontestasi akan ditolong oleh keputusan politik terakhir, terutama kebijakan Pilkada Serentak pada 2024.

Menurutnya dengan Pilgub Jabar digelar November 2024, jika Pilpres April 2024 maka dirinya jika dilamar bisa berlaga di Pilpres.

Kalau pun kalah masih ada kesempatan untuk melanjutkan menjadi Gubernur Jawa Barat dua periode.

“Kalau kalah saya masih ada pilihan, walaupun belum tentu saya maju untuk lanjut dua periode,” kata Kang Emil.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.