Sabililah : Penambangan Liar Menyebabkan Kerusakan Alam

“Masyarakat yang kurang peduli dengan sumber daya alam dan air, perilaku penggunaan air secara berlebihan bisa menyebabkan kelangkaan air yang berujung krisis air bersih. Ini bukan tugas pemerintah semata, tapi secara bersama-sama masyarakat sadar untuk mencegah musibah dan dampaknya,” ungkap Sabilillah, melalui selular, Minggu (21/5/2023).

Efeknya sudah dirasakan oleh masyarakat, namun tidak sedikit yang abai dan lalai.Jika tidak siap dimulai dari sekarang untuk menghadapinya maka jadilah musibah dan permasalahan serius. Permasalahan tersebut merupakan buah tangan dari perbuatan manusia yang lalai berterima kasih terhadap anugerah yang selama ini mereka nikmati di Bumi yang mereka pijak dan oksigen yang mereka hirup setiap hela nafas.

“Yang menanggung dosa adalah mereka sendiri karena tidak menjaga kelestarian lingkungan hidup, tak terkecuali mereka yang sedang mengemban amanat alias pemangku jabatan. Jadi saya bangunkan mereka supaya segera bersiap diri menghadapi kekeringan dan fenomena cuaca saat ini dan mendatang,” kata aktifis Dari Lereng Gunung Bebersih Bogor itu.

Sabilillah menyebutkan sektor pertanian dan perkebunan juga tak luput terancam kekeringan dan hama. Selain itu kerusakan lingkungan memicu sumber penyakit yang akan menyerang manusia terutama anak-anak dan balita. Oleh karenanya, momentum Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia 21 Mei tahun ini dapat dijadikan sebagai pemantik bagi setiap individu supaya lebih fokus menjaga kelestarian alam dan keanekaragaman hayati dan habitatnya.

“Kinerja pemerintah setempat kerap kewalahan menanggulangi sampah karena volume sampah overload setiap hari. Sumber-sumber air dan irigasi tak akan lagi bisa diandalkan di sektor pertanian perkebunan, sedangkan cadangan air bawah tanah terancam karena aktifitas galian dan alih fungsi lahan,” kata Sabilillah mengingatkan. (Cj)

Leave A Reply

Your email address will not be published.