Saksi Sebut Sespri Edhy Prabowo Pinjam Rekening Penjual Durian

“Dalam BAP saudara juga mengatakan biasanya Amiril Mukminin mendapat arahan untuk membeli barang-barang kebutuhan saudara EP dan keluarganya serta melakukan transfer rutin ke orang tua dan keluarga saudara Edhy Prabowo di Palembang?,” tanya jaksa.

“Iya tapi jarang Pak. Bang Amir cuma suruh saya sekali atau dua kali. Saya diberi uang tunai kemudian digeser ke ATM-nya bang Amiril,” jawab Achmad.

Dalam dakwaan disebutkan Edhy Prabowo menggunakan PT Aero Citra Kargo (ACK) milik Siswadhi Pranoto Lee untuk mengekspor benih lobster meski pekerjaan pengiriman sebenarnya dilakukan oleh PT. Perishable Logistics Indonesia (PT. PLI) yang juga dimiliki Siswadhi.

Pembagian pembayaran dari perusahaan pengekspor benih lobster adalah PT ACK mendapat Rp1.450 per ekor sedangkan PT PLI Rp350 per ekor sehingga biaya keseluruhan untuk ekspor BBL adalah sebesar Rp1.800 per ekor BBL.

Sekretaris pribadi Edhy Prabowo yaitu Amiril Mukminin meminta komposisi pembagian saham PT ACK adalah Achmad Bahtiar (41,65 persen), Amri (41,65 persen), Yudi Surya Atmaja (16,7 persen) dengan Achmad Bahtiar dan Amri ebagai representasi Edhy Prabowo sedangkan Yudi menjadi representasi Siswadhi.

Sejak PT ACK beroperasi pada Juni-November 2020, PT ACK mendapat keuntungan bersih Rp38.518.300.187 sehingga total pembagian keuntungan kepada Amri adalah senilai Rp12,312 miliar; kepada Achmad Bachtiar senilai Rp12,312 miliar; dan Yudi Surya Atmaja sebesar Rp5,047 miliar.

Setelah Edhy Prabowo menerima sejumlah uang dari para eksportir BBL melalui Amiril Mukminin, Safri, Ainul Faqih, Andreau Misanta Pribadi dan Siswadhi Pranoto Loe selanjutnya Edhy Prabowo mempergunakan uang tersebut untuk berbagai keperluan termasuk pembelian tanah, pembelian sepeda, pembelian jam tangan, barang-barang mewah hingga transfer ke berbagai pihak.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.