
Satgas: Literasi Kesehatan Tekan Lonjakan Kasus Covid-19
Artinya, zona hijau dalam satu lingkungan RT tidak memiliki kasus konfirmasi Covid-19. Tetap perlu dilakukan upaya khusus seperti pemantauan rutin dan apabila ditemukan suspek segera dilakukan tes dan dikarantina.
Zona kuning jika satu RT ditemukan satu sampai dua rumah yang memiliki kasus konfirmasi. Maka perlu dilakukan adanya isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat, menemukan suspek dan melacak kontak eratnya.
Zona oranye, jika satu RT yang memiliki tiga sampai loma rumah dengan kasus konfirmasi. Maka perlu dilakukan isolasi mandiri dengan pengawasan yang ketat, menemukan suspek dan melacak kontak eratnya, serta menutup tempat umum termasuk tempat ibadah, kecuali yang termasuk sektor esensial.
Sementara zona merah jika pada satu RT ditemukan lebih dari lima rumah yang memiliki kasus konfirmasi positif. Upaya pengendalian yaitu isolasi mandiri dengan pengawasan ketat, menemukan suspek, melacak kontak erat, serta menutup tempat umum termasuk tempat ibadah kecuali sektor esensial.
Kemudian melarang perkumpulan lebih dari tiga orang, meniadakan kegiatan sosial dan menetapkan peraturan keluar masuk wilayah maksimal pukul 20.00 waktu setempat. Skenario mikro lockdown hanya berlaku pada RT dalam zona merah.
Lalu, apabila kasus Covid-19 di wilayah tesebut sudah menurun dan zonasinya berpindah ke zona kuning atau hijau, maka skenario micro lockdown tidak berlaku lagi. Masyarakat bisa kembali beraktifitas dengan pembatasan sesuai zonasinya.
“Saya perlu garis bawahi, bahwa PPKM Mikro telah menggambarkan penerapan mikro lockdown. Pada prinsipnya, suatu pembatasan kegiatan di tingkat RT dalam mencegah penularan ke lingkungan sekitarnya,” kata dia.(qq)