Satgas Minta Seluruh Daerah Kembali Intensifkan Prokes di Tempat Umum

Sementara itu, Kementerian Kesehatan telah mengumumkan hasil serologi survei ketiga yang dilakukan secara nasional pada 100 kabupaten/kota terpilih yang sama dengan sampel yang dilakukan akhir tahun lalu.

Menurut Wiku, kegiatan itu dilakukan untuk melihat progres peningkatan antibodi pada individu yang sama sehingga efektivitas
penambahan dosis vaksin lebih jelas terlihat.

“Khususnya karena dalam rentang waktu satu tahun itu, ada banyak program
pengendalian COVID-19 lainnya, salah satunya pemberian vaksin booster dosis pertama untuk masyarakat umum,” katanya.

Menurut Wiku, dari hasil tersebut ditemukan fakta bahwa kekebalan komunitas pada sampel yang diambil meningkat mencapai 98,5 persen.

Dari situ diasumsikan kekebalan komunitas secara nasional rata-rata pun meningkat. Peningkatan ini terjadi karena riwayat vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Dalam studi ini juga ditemukan bahwa semakin lengkap dosis vaksin yang diterima maka semakin tinggi kadar antibodi atau kekebalan yang dimiliki seseorang.

“Namun nyatanya secara data cakupan vaksinasi booster belum meningkat signifikan dibanding laju vaksinasi dosis pertama dan kedua terhitung dari suntikan pertama dosis pertama secara nasional,” ujarnya.

Untuk membentuk dan mempertahankan kadar antibodi efektif mencegah infeksi, kata Wiku, pemberian dosis vaksin lanjutan harus tepat waktu, khususnya booster yaitu enam enam bulan usai penyuntikan dosis kedua.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.