Sedekat Bumi dan Arak Kebo Bule, Warisan Budaya Leluhur Kranggan Yang Tetap Terjaga
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Keragaman budaya dan adat di Indonesia sudah terkenal hingga mancanegara. Setiap wilayah mempunyai adat dan budaya masing-masing sesuai dengan keyakinan di wilayah itu. Menjaga warisan budaya leluhur merupakan kewajiban bagi kita semua sebagai generasi penerus bangsa, namun tidak melupakan darimana kita berasal.
Sedekah bumi sewindu sekali dan ritual adat ngarak kebo bule, merupakan salah satu budaya dan adat Kranggan di kelurahan Jatirangga, kecamatan Jatisampurna Kota Bekasi. Diawali dengan kegiatan seni tari topeng dan silat pada hari pertama, wayang golek, wayang kulit dilaksanakan pada hari ke dua, kegiatan dilanjutkan pengarakan kebo bule yang menjadi puncak acara.
Sebelumya, ditampilkan juga pencak silat dan Gegendeh atau menabuh lesung padi dengan alunan musik oleh para ibu-ibu. Gegendeh pada masa lalu menandakan simbol syukur atas panen padi.
Olot atau tokoh adat Kranggan Suta Tjamin menuturkan, dalam kegiatan itu menuturkan bahwa sedekah bumi merupakan warisan budaya leluhur yang sudah ada sejak 500 tahun lebih, dan dilaksanakan 8 tahun sekali.
“Selamatan ini merupakan tasyakuran atau sukuran bahwa di Kranggan ini telah diberikan keselamatan dan kecukupan sandang, pangan dan papan,” kata Olot Suta Tjamin pada Jumat (14/01/22)
Masyarakat serta sesepuh kampung pun ikut meramaikan acara itu dengan berjalan kaki mengarak kebo bule sejauh lebih dari 2 kilometer.
Sementara itu, Lurah Jatirangga Ahmad Apandi menuturkan bahwa animo masyarakat sangat tinggi dalam kegiatan itu. Ia sangat mengapresiasi masyarakat Jatirangga yang tetap menjaga adat dan budaya lokal.
“Kami dari pihak kelurahan sangat mensuport kegiatan budaya semacam ini harapannya tentu saja ke depan bahwa budaya di Jatirangga ini dapat menjadi salah satu sektor unggulan yang bisa di dorong baik di kota Bekasi maupun tingkat nasional,” kata Lurah.
Ini merupakan pertama kalinya sejak ia menjabat sebagai Lurah di Jatirangga mengikuti kegiatan pergantian tahun Alif, dalam kepercayaan budaya Kranggan.
