Sejumlah Tenaga Medis Pertanyakan Hutang RSUD Hingga Rp50 Miliar
SUMBAWA, Harnasnews – Salah satu perwakilan dokter RSUD, Herumanuddin, meminta agar DPRD Sumbawa ikut menyelamatkan Rumah Sakit milik pemerintah daerah.
“Ini satu-satunya rumah sakit yang kita miliki. Jadi tolong diselamatkan pak,” ungkapnya, Rabu (18/1).
Pihaknya juga mempertanyakan terkait hutang RSUD Sumbawa yang dinilai cukup fantastis hingga Rp50 miliar.
“Kok bisa RSUD hutangnya sampai Rp 50 miliar. Ini ada apa, dan apa guna ada pengawas,” beber Herumanuddin.
Oleh karenanya, Herumanuddin mendesak agar Pemkab Sumbawa segera membentuk tim audit independen terkait dengan persoalan hutang RSUD.
“Tingginya hutang berpengaruh pada pembelian obat-obatan. Jadi tolong selamatkan RSUD kami ini,” urainya.
Dia pun menilai bahwa kondisi RSUD Sumbawa saat ini seperti mati suri. Seperti “hidup tapi tak bernyawa”. Oleh karena itu pihaknya meminta agar direktur RSUD dinonaktifkan.
Di tempat yang sama dr Reno mengatakan bahwa direktur mengklaim 5 persen dari pendapatan RSUD itu tidak ada dasar, dan itu pungli.
“Coba tunjukan aturannya dari mana, dan saya sangat setuju dan mendukung jika Direktur dinonaktifkan dari jabatannya,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan dokter spesialis saraf Yuli, saat ini kondisi RSUD Sumbawa sangat memprihatinkan. Dimana hak yang diperjuangkan selalu dipersulit oleh direktur.
“Padahal RSUD ini adalah satu-satunya yang kita banggakan. Namun kenapa kita dipersulit, bukankah kesehatan adalah gambaran kita semua dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi besok,” singkatnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban dari Direktur RSUD Sumbawa dr Dede Hasan Usman meski wartawan media ini menghubungi beberapa kali lewat sambungan telepon seluler pribadinya begitu juga WA yang dikirim belum juga ditanggapi oleh direktur RSUD Sumbawa.