JAKARTA, Harnasnews.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat realisasi investasi hulu migas mencapai 10,7 miliar dolar AS atau setara Rp155 triliun sepanjang tahun 2021.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam pernyataannya di Jakarta, Senin, mengatakan jumlah itu meningkat dibandingkan realisasi investasi tahun 2020 yang berada pada angka 10,5 miliar dolar AS.

“Investasi yang cukup besar ini dilakukan karena kami menyadari sepenuhnya bahwa ke depan kebutuhan terhadap migas akan semakin besar,” ujarnya.

Dwi menjelaskan kebutuhan investasi tersebut akan semakin meningkat ke depannya untuk mencapai target besar industri hulu migas yaitu pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan produksi gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Menurutnya, seluruh pemangku kepentingan perlu melakukan usaha bersama untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung pencapaian target tersebut. Selain itu, perbaikan fiskal juga diperlukan untuk meningkatkan investasi migas di masa depan.

Dampak positif dari peningkatan produksi migas nasional akan mengurangi Current Account Deficit (CAD), menjaga ketahanan energi nasional, menciptakan lapangan kerja dan penguatan kapasitas perusahaan nasional penunjang industri hulu migas.

“Permintaan minyak meningkat seiring dengan perbaikan ekonomi dan akan diimbangi dengan pasokan. Pada jangka pendek harga minyak meningkat karena peningkatan permintaan,” ujar Dwi, dikutip dari antara.