SURABAYA,Harnasnews – SMEKDOR’S Fiesta XX kembali digelar setelah landainya pandemi. Festival ini diikuti 30 grup band pelajar dari SD,SMP/Mts, SMA/SMK/MA.Musisi muda dari kalangan pelajar unjuk kebolehan dibidang bermusik. Ajang ini juga dimeriahkan oleh Ronnie Udara dan Rukun Rasta.
Kepala SMK Dr Soetomo Surabaya (Smekdors), Juliantono Hadi menyebutkan bahwa sekolahnya memang memiliki perhatian khusus pada generasi muda baik untuk mengasah kemandirian maupun kreativitasnya. Ada beberapa event, salah satunya festival band pelajar ini untuk menunjukkan bakat dan kemampuan musikalitas para pelajar “.
Antusiasme pelajar dalam festival band ini cukup tinggi. Sayangnya, hanya 10 finalis yang bisa melanjutkan penampilannya pada grand final. Mereka yang lolos yakni, Varockah Band (Kediri), The X Band (Semarang), D’absolute (Semarang), D’Reglets (Surabaya), Ophelia (Surabaya), X One (Magetan), After Five (Surabaya), Madani band (Surabaya), 3 Nada & friends (Malang), dan FF1 Band (Surabaya).ungkapnya.
“Di grand final ini, kesepuluh peserta diwajibkan membawakan dua lagu berbeda, yaitu lagu indie yang dibawakan saat audisi dan satu lagu bebas,” ujarnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dewan juri yang didatangkan pun tak main-main. Ada Ipunk dari Power Metal, Wawan Juniarso eks drummer Dewa 19, dan Khoirul Arif/mas pethok yang merupakan produser musik.
“Mereka yang tampil ini akan dipilih empat band terbaik,” imbuh dia.
The X Band Semarang dinobatkan sebagai Juara 1, D’Reglets Surabaya Juara 2, Varockah band Kediri sebagai Juara 3, dan juara favorit diraih Ophelia band Surabaya.
Para Juara ini berhak memperoleh Rp. 7,5 juta dan piala Dinas Pendidikan Jatim untuk juara 1. Juara 2 mendapatkan Rp. 5,5 juta, dan Juara 3 meraih Rp. 4,5 juta.
Selain penilaian grup, penghargaan juga diberikan berdasarkan penampil terbaik perseorangan dari grup. Seperti The best drum dari D’reglets, The best vocal dari Ophelia band, The best gitar dari The X band, The best bass dari The X, dan The best keyboard dari The X.
“Untuk penilaian perseorangan terbaik mereka berhak memperoleh hadiah berupa uang tunai. Masing-masing memperoleh uang tunai senilai Rp. 750.000,” tambah dia.
Dalam kesempatan itu Kabid Pembinaan SMK Dindik Jatim Dr. Kurniawan Harry Putra, memotivasi para musikus muda itu untuk terus berkarya. Salah satunya dengan memanfaatkan berbagai platform sosial media yang ada, seperti youtube, spotify, maupun tiktok.
“Untuk unjuk kemampuan, kini jalannya makin terbuka lebar. Sekarang itu bermusik tidak harus masuk studio rekaman, manfaatkan platform yang ada. Panggung ini adalah salah satu cara untuk kalian tampil eksis, kami live-kan juga,” kata Kurniawan.
Ditambahkannya,Dindik Jatim sengaja memberikan ruang yang luas bagi pemuda untuk berkreasi sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan bakat mereka. Tidak hanya event musik saja melainkan acara fashion bagi pelajar SMK, pameran inovasi teknologi pelajar bagi penggemar science, hingga berbagai event seni budaya sepanjang tahun yang menampilkan anak anak muda daerah.
“Pekan ini juga kami baru saja menggelar Expo dan Expose SMK PK, di mana karya apik anak SMK kami tampilkan di sebuah panggung dan mendapat sambutan hangat. Kami terus memberikan panggung bagi mereka untuk dapat memupuk kepercayaan diri dan memperkaya pengalaman. Karena generasi inilah yang akan mewarnai Indonesia ke depan,” ujar Kurniawan.
Salah satu panitia penyelenggara,Septy Nur Ramadhani mengungkapkan kegitan ini memberikan tantangan tersendiri. Salah satunya yakni, mencari band pelajar se-Indonesia yang sudah mempunyai lagu ciptaan sendiri.
“Karena tidak banyak band-band pelajar yang sudah punya lagu ciptaan sendiri, jadi ini yang menjadi tantangan kami,” jelas Septy Nur Ramadhani.
Ia berharap kedepan, event bergengsi ini bisa diikuti para pelajar di luar pulau Jawa.[PUL]