JAKARTA, Harnasnews – Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampak mandek di Sirekap KPU sejak Minggu (3/3) hingga Senin (4/3) pukul 17.00 WIB. Hingga sore ini, suara PSI untuk skala nasional tak beranjak dari angka 3,13 persen.
Padahal, sebelumnya perolehan suara PSI mendadak melonjak dari angka sekitar 2,8 persen. Kenaikan tersebut sempat menuai sorotan dan dinilai sebagai anomali.
Bahkan sejumlah kalangan menduga bahwa lonjakan suara PSI bagian dari upaya cawe-cawe Joko Widodo agar partai yang saat ini dipimpin putra bungsunya yakni Kaesang Pengarep dapat lolos ke parlemen.
Selain adanya anomali suara PSI yang terus meroket, anehnya suara PPP yang merupakan partai berbasis pemilih kalangan islam justru terus merosot. Pernyataan itu seperti diungkapkan oleh Ketua DPP PPP Achmad Baidowi (Awiek).
Bahkan ia mendapat laporan adanya keanehan dari perolehan suara PSI di Banjarnegara, Jawa Tengah. Penghitungan manual sudah selesai, tapi di Sirekap KPU belum.
Bahkan Awiek menyebut, suara PSI di Sirekap angkanya lebih tinggi dari rekap manual.
“Di Kabupaten Banjarnegara, suara PSI dapat 6 ribu sekian tapi di Sirekap tertulis 10 ribu sekian. Padahal hasil rekap sudah selesai 100 persen suaranya 6 ribu sekian, tapi di Sirekap masih 84 persen itu suaranya 10 ribu sekian,” kata Awiek, Senin (4/3/2024).
Menurut Awiek ini menjadi anomali. Sementara pantauan di Sirekap KPU per pukul 11.07 WIB, suara PSI kini di angka 3,13 persen. Sementara PPP di atasnya sedikit dengan 4,01 persen.
Pada Jumat (1/3), suara PSI sempat tercatat kurang dari 4 persen. PSI yang digambarkan lembaga quick count mentok di 2,8 persen, suaranya meningkat.
“Ada anomali begini. Masa dibilang wajar begini? Enggak wajar kan Saya minta KPU bertindak profesional-lah, bekerja sesuai UU. Jangan bekerja atas nama order pihak-pihak tertentu,” katanya.
“Dan saya yakin teman-teman KPU menjaga integritas. Ini kan temuan di bawah, bukan di KPU pusat,” tutup dia. (Red)