Sukses Gelar Askom, HJKI Jatim dan Forjasi Indonesia Membentuk TUK Bidang Konstruksi
SURABAYA, Harnasnews – Himpunan Jasa Konstruksi Indonesia (HJKI) Jatim bersama Forum Penyedia Barang dan Jasa Konstruksi (Forjasi) Indonesia konsentrasi membentuk Tempat Uji Kompetensi (TUK) di beberapa daerah Jawa Timur.
Hal ini disampaikan sekretaris umum HJKI Propinsi Jawa Timur Achmad Sidgus Syahdi SE kepada media ini di kantornya, Selasa, (18/07/23).
Menurutnya lagi, pembentukan TUK dilakukan setelah sukses melaksanakan pelatihan Asesor Kompetensi di Bidang Jasa Konstruksi (Askom) baik di jilid I pada tanggal (13 Maret 2023 sampai tanggal 17 Maret 2023) dan juga jilid II pada tanggal (19 Juni 2023 sampai dengan tanggal 23 Juni 2023.
Di tempat yang sama, Ketua Umum HJKI Mohammad Ali menyampaikan, mengingat perkembangan saat ini dinilai masih minimnya TUK di wilayah Jawa Timur.
Maka dari itu, sambung dia lagi, Forjasi Jatim sebagai Tempat Uji Kompetensi (TUK) bekerjasama dengan beberapa Asosiasi perusahaan. Seperti, HJKI, Gakindo & Gabpeksi, Askumnas termasuk AKKI dan juga menggandeng P3SM yang di dalamnya ada LSP Astekindo, LSP Gataki, LSP Petakindo & LPK Tenaga kerja konstruksi dan lain-lain.
Lebih dalam pria yang akrab disapa Abah Ali ini mengungkapkan, bahwa potensi untuk mengembangkan dan membentuk TUK yang sekaligus untuk memenuhi kebutuhan SKK masih sangat dibutuhkan. “Karena jumlah pelaku usaha sektor dunia jasa konstruksi di Jawa Timur yang masih luar biasa banyak,” ujar dia lagi.
Seperti apa yang telah disampaikan beberapa kali dalam pemberitaan sebelumnya, kata Abah Ali ini, disebutkan dalam rilis resmi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2021 lalu yakni Konstruksi Dalam Angka 2021, Jatim berhasil mengungguli 33 provinsi lainnya dengan total 24.596 perusahaan konstruksi.
“Angka tersebut bahkan mengalami kenaikan sebesar 26,59% jika dibandingkan tahun 2020 sebanyak 19.430 perusahaan konstruksi. Artinya apa? Kita masih punya kesempatan sekaligus PR luar biasa untuk bisa memenuhi kebutuhan SDM konstruksi yang memiliki SKK di wilayah kita sendiri, Jawa Timur,” terang pria paruh baya ini.
Melihat fakta di atas, lanjut Abah Ali, Forjasi Jawa Timur sudah mendirikan Tempat Uji Kompetensi di beberapa kota maupun kabupaten di Jatim. Diantaranya, Kabupaten Ngawi, Malang Raya, Malang Raya II, Kabupaten Sidoarjo I, Kabupaten Sidoarjo II, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tulungagung.
“Dalam waktu dekat, Forjasi Jawa Timur juga akan mendirikan Tempat Uji Kompetensi di Kabupaten dan Kota Kediri. Yang selanjutnya Forjasi Indonesia akan segera membentuk TUK lagi dengan target minimal sebanyak 15 TUK,” tandas dia.
Menurut pria yang gemar ber organisasi ini, tujuan dari pelatihan asesor dan pembentukan TUK tersebut, untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi SDM pelaku usaha.
“Sehingga mempermudah proses permohonan SKK bagi SDM pelaku usaha jasa konstruksi di semua jenjang maupun jabatan kerja,” tegas pria yang hobi berolah raga ini.
Dia pun berharap, dengan adanya kemudahan itu dapat mampu mendorong semangat semua pekerja di bidang konstruksi untuk memiliki SKK dengan jumlah 229 Jabatan Kerja (Jabker)khusus sipil, belum lagi jabker Mekanikal, Jabker Management dan Jabker Arsitektur maupun jabker Tata Lingkungan.
Masih kata Abah Ali, hal tersebut sangat membawa dampak positif pada sektor perekonomian dalam bidang pembangunan bisa berjalan lebih baik, sesuai schedule yang diharapkan pemerintah. “Misalnya, soal penyerapan anggaran dan mencetak para pekerja dunia konstruksi untuk memiliki SKK” tukasnya.
Lebih lanjut dia memaparkan, bahwa Pelatihan asesor kompetensi jilid I dan jilid II sektor konstruksi ini juga dimaksudkan untuk terciptanya asesor yang berkompeten dan berintegritas dalam membantu serta menunjang proses Sertifikasi Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi di wilayah Jawa Timur secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
“Kami berkomitmen untuk selalu berusaha hadir, membaktikan diri kepada bangsa dan negara,” tegas pria yang mudah bergaul ini.
Pada kesempatan ini, Abah Ali juga mengemukakan, bahwa Forjasi Indonesia telah memiliki 62 Asesor yang sudah kompeten dan bisa melakukan asesmen di dunia jasa konstruksi yang tentunya memiliki latar belakang di bidang konstruksi dengan berbagai profesi, baik dosen fakultas Teknik, fakultas Mesin, fakultas Elektro, fakultas teknik lingkungan, konsultan konstruksi, pengusaha konstruksi dan masyarakat jasa konstruksi lainnya.
Dengan usaha dan upaya ini semua, Abah Ali berharap, dapat menghasilkan tenaga atau pekerja di bidang konstruksi yang profesional serta memiliki komitmen untuk menjadi Sumber Daya Manusia di sektor dunia konstruksi dalam rangka menjaga mutu serta kualitas pekerjaan di pembangun itu sendiri baik pembangunan di propinsi Jawa Timur maupun juga di seluruh Indonesia.
“Untuk keterangan lebih lanjut terkait permohonan SKK bisa menghubungi saudari Tika 081331751007 dan Dimas
081336666108. Surabaya, 18 Juli 2023,” pungkasnya. (Red)