SUMBAWA,Harnasnews.com – Guna mensukseskan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) di Kabupaten Sumbawa dan KSB pemerintah pusat melalui kementerian PU RI menggelontorkan anggaran sebesar Rp 7,410 miliar. Dengan rincian Sumbawa Rp 3,702 miliar dan KSB Rp 3,702 miliar jadi totalnya adalah Rp 7,410 miliar.
Anggaran sebesar itu nantinya diperuntukan untuk membangun fasilitas pertanian ( lapan cacing red). Panitia Pembuat Komitmen (PPK) pada program tersebut Suhardi,ST kepada wartawan media ini menegaskan bahwa untuk tahap pertama ini ada 38 P3TGAI. Dan 38 tersebut kita bagi untuk dua Kabupaten yakni Sumbawa dan KSB.
“Ini SK nya sudah kekuar dari pusat. Dan tidak bisa kita ubah lagi. Dan mungkin kedepannya nanti kita akan usahakan agar sumbawa lebih banyak dapatnya. Karena sumbawa ini begitu luas,”ungkapnya (6/4).
Menurutnya, jika kita lihat saat ini petani untuk mendapatkan program ini sangat antusias. Dan untuk sementara ini 19 Sumbawa dan 19 KSB.
“Tapi nanti saya sudah bilang sama kasatker agar sumbawa lebih diprioritaskan. Dan saya masalah sumbawa itu selalu berteriak. Agar sumbawa itu diperhatikan. Mumpung kita ini ingin membangun sumbawa. Kita kalau turun kelapangan kasihan banyak petani yang gagal. Gagal panen yang terutama. Karena alasan air. Dan selalu saya berkoordinasi sama KUPT mana yang penting untuk program P3PTGAI silakan dimasukan,”terangnya.
Lanjutnya, jadi program ini sasarannya agar tidak ada lagi petani yang teriak untuk tidak mendapatkan air. Ketika saya ketemu petani secara langsung katanya dulu jika masukan air kesawanya petani harus sabar menunggu dua sampai tiga jam lamanya baru nyampai. Bahkan sehari penuh. Nah, dengan adanya program ini begitu sudah masuk tidak sampai 30 menit sudah sampai airnya.
“Jadi anggarannya nanti langsung masuk kerekening kelompok. Dengan total anggaran sebesar Rp 195 juta,”tukasnya.
Tambahnya, Anggaran tersebut nantinya akan dipergunakan untuk pembangunan jaringan tersier (lapan cacing) yang dibutuhkan oleh petani.
“Panjangnya nanti ya disesuaikan dengan anggaran yang ada. Bisa 250 meter bisa juga 300 meter,”harapnya.
Sambungnya, program ini juga nantinya akan didampingi oleh Tim Pendamping Masyarakat (TPM), yang berjumlah 13 orang di Sumbawa sementara di KSB hanya 10 orang.
“Jadi untuk memudahkan komunikasi dan konsultasi pada program tersebut makanya kami membentuk TPM. Jadi nantinya TPM inilah yang membantu mereka,”katanya.(Herman).