Oleh: Wahyu Arbain
Akhir-akhir ini marak muncul berbagai pasangan cabub-cawabub di bursa pemilihan Bupati Sumbawa 2024. Namun masih banyak di dominasi dari wajah-wajah lama, seharusnya ada warna baru dari kalangan anak-anak muda supaya ada warna terbaru dalam kontestan politik perhelatan pilkada mendatang. Sederhana sebenarnya calon yang diinginkan oleh masyarakat adalah calon yang mampu memberikan perubahan terhadap apa yang menjadi keinginan masyarakat.
Dan mampu menjawab persolan masyarakat serta hadir ditengah-tengah kebutuhan masyarakat. Misalnya dalam penyelesaian permasalahan masyarakat atau konflik yang dihadapi masyarakat, pemimpin seperti itu yang dibutuhkan oleh masyarakat mampu memberikan solusi bukan meninggalkan masyarakat itu yang diharapkan. Dengan seperti itu itu sudah menyenangkan masyarakat, tidak hanya saat kampanye saja datang ditengah masyarakat, tapi saat masyarakat mencari solusi meninggalkan masyarakat. Banyak saya melihat konflik yang terjadi akhir-akhir ini pemerintah daerah seolah tidak berdaya dalam memecahkan masalahnya.
Maka ke depan butuh pemimpin yang berani terhadap solusi dari setiap permasalahan.
Disisi lain juga kita akui Sumbawa ini kaya dengan semua sektor, baik pertanian, peternakan , pertambangan, kehutanan dan lain sebagainya.
Tapi masih melihat banyak kelemahan tidak mampu menjamah semuanya. Misalnya di sektor pertambangan apa yang didapatkan oleh masyarakat Sumbawa pada umumnya atau lebih khusus pada masyarakat setempat, ini juga masih lemah posisi tawar pemerintah daerah untuk masyarakat juga masih lemah. Maka ke depan butuh pemimpin yang berani dalam hal-hal ini semuanya. Di sektor Kehutanan, okelah kewenangan kehutan ada di Provinsi tapi kewenagan lain dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam mensejahterakan masyarakat, ingat situasi saat ini sangat darurat kehutanan ilegal logging kadang-kadang masyarakat selalu disalahkan padahal pengawasan kebijakan yang cukup lemah. Gak boleh dibiarkan ini terus menerus terjadi dari tahun ke tahun, maka butuh pemimpin yang berani mencari solusi dan mampu meningkatkan APBD.
Dan tidak hanya satu-satunya jalan APBD untuk mengelolah daerah tapi bisa cari jalan lain, jadi harus mampu memahami situasi nasional dan internasional.
Sehingga potensi-potensi yang ada dapat dimaksimalkannya.
Belum lagi kita bicara hak masyarakat adat, belum disentuh sama sekali. Padahal itu mandat konstitusi. Seperti halnya keberadaan masyarakat adat Cek Bocek selalu mengatakan No Mining No Riht
“ tidak ada tambang kalau tidak ada hak’.
Jadi hal-hal ini juga perlu diperhatikan kedepannya oleh pemerintah daerah. Jadi calon-calon kepala daerah kedepannya hal-hal ini sudah mulai difikirkan dengan secara matang. Gak boleh memandang hal ini sebelah mata, karena ini adalah persoalan yang cukup besar yang pada akhirnya sulit dikendalikan. Maka dibutuhkan pemimpin yang berani mencari jalan retas untuk kemakmuran masyarakat Sumbawa. Daerah gak boleh menjadi penonton harus menjadi pemain, gak boleh tepuk tangan atau pangku tangan.
Penulis : Direktur Gita Samawa Institute