Sumsel Gelorakan Hilirisasi Komoditas Perkebunan Jaga Peluang Ekonomi
Selain itu, Pemerintah Provinsi Sumsel juga mendorong pelaku perhutanan untuk menghasilkan produk hasil hutan bukan kayu (HHBK).
Sumsel yang memiliki areal hutan terluas di Indonesia dengan luas 3,46 juta Hektare atau sekitar 37 persen dari total areal provinsi tersebut masih minim eksplorasi potensi hutan.
Pihaknya mencatat untuk produk berupa kopi, mete dan rempah-rempah untuk tujuan ekspor ke negara ASEAN jumlahnya ada sebanyak 1.183 ton, karet sebanyak 1.183 ton dan kayu 4.292 ton per Januari – Juni 2023.
Padahal masih banyak yang dapat dikembangkan seperti madu, rotan, minyak kayu putih.
“Untuk kesiapan itu maka memang dibutuhkan sinergi yang luar biasa secara banyak pihak yang terus saya tekankan dan gelorakan,” kata dia, dikabarkan dari antara.
Dia berharap, setiap potensi tersebut dapat di maksimalkan tidak terbatas dalam hilirisasi komoditas perkebunan dan perhutanan tapi juga termasuk pertambangan.
Hal tersebut dilakukan mengingat dalam waktu dekat akan segera dilakukan pembangunan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat, di Banyuasin, menggantikan Pelabuhan Boom Baru, Palembang, sehingga dapat menjangkau lebih luas kegiatan ekspor-impor sekaligus meningkatkan perekonomian daerah, ungkapnya. (qq)