Koordinator Penelitian LD FEB UI Alfindra Primaldhi menyebutkan sebanyak 46 persen dukungan berasal dari generasi Z (berusia 18—24 tahun) dan sisanya (42 persen) dari generasi milenial (berusia 25—40 tahun).
“Responden laki-laki gen Z dan milenial sebanyak 34,4 persen mendukung atau setuju perempuan bisa menjadi presiden, sementara kelompok perempuan sebanyak 52,6 persen,” kata Alfindra Primaldhi dalam acara daring tentang Sikap dan Pandangan Generasi Z dan Millenial di Indonesia terhadap Toleransi, Kebinekaan, dan Kebebasan Beragama yang diikuti di Jakarta, Kamis.
Ia menegaskan bahwa survei tersebut menunjukkan lebih besar kelompok perempuan yang mendukung perempuan menjadi presiden.
Alfindra dan tim tidak menanyakan alasan responden itu memberikan dukungan mereka. Akan tetapi, ini kemungkinan karena kiprah positif perempuan di Indonesia sebagai pemimpin pada berbagai bidang.
“Memang sekarang ini di Indonesia sudah banyak sosok perempuan di tingkat pimpinan. Mereka tidak kalah hebat dan berhasil jika dibandingkan dengan pemimpin laki-laki,” kata peneliti di Pusat Kajian Terorisme dan Konflik Sosial UI itu.
Di sisi lain, lanjut Alfindra, keterbukaan akses informasi dan digitalisasi turut berperan memudahkan para responden melihat sosok-sosok pemimpin perempuan hebat.