SAMPANG,Harnasnews – Bupati Sampang Madura Jawa Timur, H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati (Wabub) Sampang H. Abdullah Hidayat menggelar Safari Ramadhan ketujuh di Masjid Baitur Rohman, Dusun Karang Sambih, Desa Plampaan, Kecamatan Camplong, Jum’at (11/4/2022).
Kegiatan Safari Ramadhan diawali dengan menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa dan dilanjutkan menyalurkan hibah kepada takmir masjid sebesar 10 juta, bantuan kepada marbot masjid dan insentif guru ngaji.
Ikut serta dalam rombongan diantaranya Sekretaris Daerah Kabupaten Sampang H. Yuliadi Setiyawan, Forkopimda Sampang, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Sampang dan dihadiri oleh Forkopimcam Camplong, Kepala Desa serta Tokoh Agama dan Masyarakat Camplong.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Aba Idi membawa rombongan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dengan tujuan mendengarkan keluhan serta usulan masyarakat. Sebab, program pemerintah direalisasikan melalui OPD teknis.
Dalam sambutannya, Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menyampaikan jika rangkaian kegiatan Safari Ramadhan yang selama ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakat.
Oleh sebab itu, menurutnya Safari Ramadhan sangat penting dilakukan untuk menjalin silaturahmi di berbagai desa untuk mengetahui keluhan masyarakat. Ia juga menjelaskan sejak pandemi 2 tahun lalu, Pemerintah Daerah tidak bisa berbuat banyak karena berbagai program pembangunan menjadi terganggu akibat adanya recoufusing anggaran untuk.
“Sejak 2 tahun Covid-19 melanda, banyak anggaran kita yang dialihkan seperti untuk perbaikan jalan yang terpaksa dialihkan untuk penanganan Covid-19. Namun kita tidak kehilangan semangat, karena kita juga sudah melakukan berbagai upaya termasuk meminta dukungan para pemimpin kita di pusat,” ujarnya.
Sementara, mengenai keluhan masyarakat dengan terkait kondisi Jalan Poros Kabupaten yang menghubungkan Plampaan – Pamolaan, pihaknya menargetkan di Tahun 2023 bisa terealisasi perbaikan.
Aba Idi memiliki program betonisasi sehingga diharapkan jalan yang nantinya terbangun bukan hanya akal-akalan mencari profit oriented namun bisa bertahan lama sehingga manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
“Di awal kepemimpinan, kami butuh 600 miliar untuk Jalan Kabupatennya saja belum terhitung jalan poros desa, sedangkan belanja modal sekitar 40-50 miliar, artinya sangat tidak cukup untuk memperbaiki seluruh jalan poros di Sampang,” tambahnya. (Sib/Anam)