Tajuddin :PDAM Bukan Cari Profit Tapi Bersifat Sosial
SUMBAWA,Harnasnews.com – Menanggapi adanya sinyalemen kalau dalam pengelolaan PDAM yang merupakan salah satu perusahaan milik daerah itu setiap tahunnya menghasilkan sebuah keuntungan, Plt Direktur PDAM Batulanteh Sumbawa Tajuddin dalam keterangan Persnya kepada wartawan diruang kerjanya Rabu (09/10) menjelaskan jika PDAM bukan mencari keuntungan (Profit) tetapi semata hajatnya bersifat sosial, sehingga sangatlah keliru jika ada kalangan tertentu yang menilai PDAM kaya raya, sebab keberadaan PDAM itu sendiri semata-mata bagaimana pengelolaan sumber amata air baku dari Semongkat Batulanteh itu dapat memberikan manfaat bagi ketersediaan pasokan air bersih yang dibutuhkan oleh warga masyarakat pelanggan didaerah ini.
Menurutnya hingga saat ini tahun 2019 terang Tajuddin, total jumlah pelanggan PDAM mencapai sekitar 20.000 pelanggan yang tersebar pada 10 Cabang pelayanan dari 13 cabang sebelumnya, dimana untuk cabang pelayanan PDAM di Kecamatan Utan, Alas dan Lape Maronge sebelumnya terdapat dua Kantor Cabang kini telah dijadikan satu dengan total jumlah personel PDAM mencaoai sekitar 210 orang terdiri dari 150 orang tenaga tetap dan tenaga honor sebanyak 60 orang, dengan nilai target pendapatan PDAM tahun 2019 sesuai dengan yang diusulkan dari rencana anggaran belanja perusahaan kepada pemilik yakni mencapai sekitar Rp 1,1 Miliar sesuai cetakan rekening air, dan berhasil terealisasi penerimaan selama sembilan bulan terakhir ini (Januari – September 2019) mencapai sekitar Rp 900 Juta, paparnya.
Dari realisasi penerimaan yang diperoleh tersebut sambung Tajuddin, dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan operasional dan pembayaran gaji/honor karyawan PDAM itu sendiri, dengan biaya operasional yang besar terserap untuk membeli sejumlah bahan kimia dengan pengadaan sekali dalam 1 – 2 bulan, baik itu pemakaian tawas dan kavorit perharinya tergantung dari musim hujan bis amencapai 800 – 900 Kg dan bahkan bisa 1 ton perhari untuk menjernihkan air, sedangkan untuk musim kering bisa terjadi efisiensi penggunaan bahan kimia hanya 100 – 200 Kg perhari, tukasnya.
Tajuddin juga menjelaskan terkait dengan kondisi debet air yang dihasilkan pada musim kering dewasa ini hanya mencapai sekitar 85 – 90 liter perdetik dari hajat semula 150 liter perdetik, karena itu kami mohon maaf kepada warga masyarakat (pelanggan) terkait dengan keterbatasan memperoleh pasokan air bersih yang diperoleh setiap harinya, sebab memang kondisi saat ini terjadi musim kering yang cukup panjang, akan tetapi jajaran PDAM akan terus berupaya untuk tetap dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, ujarnya.
“PDAM hajatnya bukan untuk mencari keuntungan (Profit) yang sebesar-besarnya tetapi semata-mata bagaimana memberikan pelayanan yang sifatnya sosial bagi kepentingan masyarakat, dimana untuk Kecamatan Utan sekarang ini diakui tidak bisa dikelola dengan sempurna karena sedang dalam tahap pembangunan Bendungan Beringin Sila, yang diharapkan normal kembali pasokan penyaluran air bersih yang lebih baik setelah tuntasnya pembangunan Bendungan Beringin Sila tersebut, begitu pula di Kecamatan Alas turun kapasitas debet airnya karena kondisi musim kering, bahkan untuk Maronge mata airnya surut dari 6 jam perhari menjadi tiga jam perhari, itupun tidak bisa tercover seluruh pelanggannya, karena itu diharapkan kesabarannya untuk menunggu terwujudnya pembangunan sumber mata air baku yang baru, sehingga nanti semuanya dapat terlayani dengan baik,” pungkas Tajuddin.(Hermansyah)