Taman Hutan Kota Joyoboyo Menyimpan Duka, Belasan Eks PKL Water Toren Tergusur Nasibnya Merana
KEDIRI,Harnasnews.com – Keindahan serta kesejukan Taman Hutan Kota Joyoboyo Kota Kediri menjadikan ikon baru bahwa kota yang terkenal dengan sebutan Kota Tahu ini adalah kota yang sejuk dan ramah bagi lingkungan.
Fasilitas umum dalam hutan Kota Joyoboyo juga sangat mendukung bagi siapa pun yang ingin refressing karena di dalamnya terdapat play ground untuk bermain anak dan tempat-tempat nongkrong bersantai untuk keluarga maupun muda-mudi. Namun siapa sangka? Dibalik keindahan dan kesejukan Taman Hutan Kota Joyoboyo menyimpan duka bagi belasan pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di kawasan hutan tersebut yang dulunya dikenal kawasan water toren.
Belasan PKL yang sebagian besar asli warga kota Kediri tersebut kini hanya bisa menatap dingin hutan Kota Joyoboyo, karena keindahan hutan kota Joyoboyo tidak seindah dengan nasib belasan PKL hutan Kota. Belasan PKL tersebut digusur oleh Pemerintah Kota Kediri dengan pendekatan berbagai upaya, sehingga para PKL bersedia dipindah sementara di Kawasan belakang Stadion Brawijaya yang di bilang sangat sepi pengunjung.
Kawasan belakang stadion Brawijaya yang dijadikan tempat sementara PKL berjualan sangat sepi pengunjung karena memang kawasan tersebut adalah gang buntu. Beruntung masih ada mushola kecil yang dibangun warga setempat sehingga masih ada lalu lalang sedikit orang yang lewat untuk keperluan sholat atau sekedar buang air kecil di toilet mushola.
Mbah Wiji, salah satu PKL asli warga kelurahan banjaran Kota Kediri mengaku kalau kondisi jualan di tempat relokasi sementara di belakang stadion brawijaya sangat sepi, meski sebenarnya tempat lebih luas dan sejuk karena dibawah pohon besar. Tapi karena akses jalan hanya satu arah tidak ada jalan tembusan, kawasan ini termasuk gang buntu yang menjadikan tidak ada orang yang lewat sini.
“Dulu saat saya berjualan di kawasan hutan kota sebelum dibangun taman sangat ramai sekali, selain makanan dan minuman, jualan rokok pun sangat ramai, tapi sekarang kita jualan di sini sangat sepi sekali”, kenang Mbah Wiji kepada Harian Nasional News saat ditemui di warungnya yang kini sering buka tutup.
Menurut Mbah wiji yang merupakan ketua Paguyuban PKL Hutan Kota, belasan PKL bersedia pindah ke sini karena kami dijanjikan hanya sampai enam bulan saja selama proses pembangunan Taman Hutan Kota Joyoboyo. Tapi hingga kini 2 tahun sejak digusurnya para PKL tersebut, belasan PKL itu tetap belum ada kabar untuk dikembalikan berjualan ke kawasan hutan Kota.
“Saya sendiri sudah habis-habisan pak, barang-barang yang saya punya terpaksa saya jual untuk kebutuhan hidup karena jualan warung di sini sepi sekali, kita disini sebenarnya sudah sangat mematuhi apa yang kehendaki pemerintah kota kediri untuk sementara menempati tempat jualan disini, tapi kondisi sangat sepi sekali, kita kalah sama penjual yang berada di depan sana, akses jalan masuk juga sempit sehingga orang malas beli makanan minuman ke belakang sini”, terang lelaki yang rambutnya gondrong memutih itu.
Melalui Mbah wiji, para PKL berharap kepada pemkot untuk kembali diperbolehkan berjualan dan diberikan fasilitas tempat jualan di kawasan taman hutan Kota joyoboyo. Karena dikawasan relokasi sementara yang sekarang ditempati para PKL jualan sudah sangat tidak layak untuk berjualan, sangat jarang pengunjung pembeli masuk.
Menanggapi nasib belasan PKL tersebut, Nur Khamid, Kepala bidang Ketentraman dan ketertiban umum Satpol PP Kota Kediri yang dulunya mempimpin pemindahan para PKL tersebut mengaku akan menindaklanjuti keluhan para PKL kepada pihak yang lebih terkait menangani Taman Hutan Kota.
“Yang tangani dan penempatan PKL di hutan kota adalah DLHKP, Dan nanti saya sampaikan ke yang terkait, Info nya Terimakasih”, balasan singkat Nurwakid saat dikonfirmasi Harian Nasional News melalui Seluler.
Sekedar di ketahui, belasan PKL kawasan hutan Kota tersebut dpindah dan digusur warung-warunya di pertengahan tahun 2017 untuk keperluan proses pembangunan Taman Hutan Kota Joyoboyo. Namun hingga kini proses pembangunan taman Hutan Kota Joyoboyo selesai para PKL tersebut belum ada kabar untuk kembali diperbolehkan dan diberikan fasilitas berjualan di kawasan hutan Kota tersebut.(Har/Bad)