
BALI,Harnasnews – Peringatan hari lahir Pencinta Tanah Air Indonesia (Petanesia) ke 17 tahun, berlangsung secara sederhana dan khidmat, berlangsung Kamis Malam, 27 Oktober 2022. Acara yang diselenggarakan oleh DPW Petanesia Bali di DM Market, Jl Mahendradatta, Kota Denpasar tersebut merupakan kegiatan serentak yang diadakan pada saat bersamaan, dengan peserta DPP, DPW, DPC, di seluruh Indonesia. “Kegiatan kali ini merupakan instruksi langsung dari Ketua Umum DPP Petanesia, dan kami di DPW Bali menjalankan perintah struktural tersebut” ucap Bima Prasetya selaku Ketua DPW Petanesia Bali, saat diwawancarai awak media di sela sela kegiatannya.
Dari pantauan di lokasi acara, hujan lebat sempat turun dan menunda acara beberapa menit, hingga kemudian MC membuka acara. Acara yang diawali dengan doa pembuka, dipimpin oleh Jro Penjor Praktisi Meditasi Kata Kata, yang juga aktif di kepengurusan Petanesia Bali, membuat rinai hujan berangsur angsur berhenti.
Para hadirin yang terdiri dari pengurus Petanesia DPW Bali, DPC Denpasar dan Badung, terlihat memenuhi arena Tasyakuran Harlah Petanesia. Kemudian tampak di jajaran depan para tamu undangan, Ketua DFK DPW Petanesia Bali, Irjen.Pol.(Pur) I Dewa Bagus Made Suharya, Sekjen DFK DPW Petanesia Bali, Pendeta Jonathan Soeharto, Ketua Garda Petanesia Bali Romo Ainul Karim, Wakil Ketua Garda Petanesia Bali I Gusti Agung Ngurah Niryawan (Ajik Iwan) dan Sekjen GARDA Petanesia Bali Jro Andre, Ketua DFK DPC Petanesia Denpasar Ida Pandita Siliwangi Manuaba, begitu bersemangat mengikuti kegiatan.
Dalam sambutannya Ketua DPW Petanesia Bali, menyatakan “Acara tasyakuran dalam rangka Harlah Petanesia ini, hendaknya menjadi momentum bersatunya anak bangsa, karena di Petanesia masalah perbedaan agama, suku dan budaya, telah selesai, dan mari kita bersatu padu saling menjaga dan saling menghormati, karena kita semua cinta terhadap tanah air yang sama yaitu tanah air Indonesia”, ungkap Bima Prasetya berapi api, saat menyampaikan pidatonya.
Sementara Ketua DFK Petanesia Bali, Irjen. Pol.(Pur) I Dewa Bagus Made Suharya, dalam sambutannya menyampaikan ” Saya bangga menjadi anak ideologi Habib Lutfi bin Yahya, dan Petanesia menjadi perekat bagi kita semua yang berbhineka tunggal ika” ucap purnawirawan polri yang pernah menjabat Kapolresta Denpasar tersebut.
Tasyakuran yang juga diisi oleh pagelaran seni budaya, yaitu Tari Gandrung Banyuwangi dari Ikawangi Dewata, Senin Hadrah dari Lesbumi NU Denpasar pimpinan Habib Dicky Laksmana, Seni Tari Provetik dari Jemaat Gereja asuhan Pendeta Benedictus Michael, dan puncaknya Duet Klasik Kebangsaan Bopo Lianto Tjahjoputro & Intan Tjahjoputro, menjadi pesan yang kuat bahwa PETANESIA yang didirikan oleh Habib Lutfi bin Yahya, sangat menjunjung tinggi kebudayaan dan kebhinekaan.
Para tamu undangan dari paguyuban sinergis, seperti Bapak Pontas Simamora dari Ikatan Keluarga Batak Bali (IKBB), Bapak Agustinus Winjaya dari Ikatan Keluarga Banyuwangi (IKAWANGI) Bali, Jro Ketut Winada (Paguyuban Sedulur Nusantara Dewata), dan Ibu Icha dari Srikandi Laskar Bali Shanti, terlihat hadir dalam perhelatan tersebut.
Bima Prasetya dalam sambutan akhirnya menambahkan bahwa, “Mewakili DPW Petanesia Bali, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada para undangan yang hadir, dan semoga kedepan Petanesia Bali dapat mengadakan acara yang lebih besar, dan semakin banyak para saudara setanah air Indonesia yang diundang untuk mengikuti acara” pungkas pria yang juga mengagumi mendiang Presiden Soekarno tersebut.
Kurang lebih sekitar pukul 22.30 WITA Tasyakuran Harlah Petanesia ke 17, secara resmi ditutup dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah bagi pengurus Petanesia Bali.(hbs/cvs)