
LT yang merupakan bandar narkoba asal Surabaya bersama delapan anggota komplotannya mengambil barang haram tersebut dari Palembang. Sebagian barang haram tersebut sudah disebarkan ke Palembang dan sisanya dibawa ke Surabaya.
Saat ditangkap dan ditahan bersama para anggota komplotannya di Polda Sumsel, LT sempat berusaha kabur dari tahanan dengan menjebol dinding tahanan. Namun aksinya terdakwa vonis hukuman mati ini gagal karena diketahui anggota kepolisian.
“Dia dibantu salah satu pemilik kantin di Polda Sumsel, dengan menyuruh menyelundupkan mata bor di dalam makanan yang dipesannya. Pemilik kantin juga sudah diamankan,” ujarnya.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, mereka yang sudah mengerahkan timn untuk penangkapan komplotan bandar narkoba antarpulau ini.
Mantan Kapolda Riau ini sangat mendukung putusan vonis hukuman mati bagi sindikat narkoba yang memasarkan ratusan kilogram sabu.
“Proses penuntutan sangat dominan ke hakim untuk memvonis kasus narkoba untuk hukuman mati. Walau banding dan kasasi, harapan saya bisa diperkuat supaya dihukum mati,” ujarnya.
Pengedaran komplotan bandar narkoba yang terdiri dari LT (25), CA (23), TR (21), AN (24), HS (38), ON (23), SA (33), PU (23) dan PR (22) ini sudah luas dan cukup parah.
Bahkan komplotan narkoba ini membawa satu karung narkoba yang berisi sekitar 100 Kg sabu. Barang haram ini kemungkinan berasal dari Jambi, Riau dan Aceh dan akan diedarkan di Pulau Jawa. (Lip6/Red)