
SUMBAWA,Harnasnews – Melalui pers release yang disampaikan oleh pihak petrokimia gresik kepada media ini terkait adanya penghadangan truck angkutan pupuk subsidi milik Distributor oleh ketua LSM LPK Ade Sagenta yang terjadi pada rabu pagi di Kecamatan Buer,(9/2), kemarin.
Menurut Dwitya A. Atmaja selaku SPDP Nusa Tenggara Barat I dalam reliase menyampaikan bahwa pada pukul 08.00 wita ada truk distributor CV. Populer Farma ( Distributor Resmi Pupuk Subsidi Kab. Sumbawa Barat) melakukan pengambilan pupuk NPK Phonska digudang penyangga Lini IIO Produsen PT. Petrokimia Gresik yang berada di Kecamatan Buer Kabupaten Sumbawa.
“Setelah pihak distributor (sopir truk) menyerahkan surat kelangkapan pengambilan pupuk subsidi NPK Phonska sebanyak 20 ton, selanjutnya pihal admin memberikan izin untuk memuat pupuk masing – masing 10 ton setiap truck diatributor,”ungkapnya.(10/2).
Lanjutnya, pada pukul 09.00. wita proses pemuatan pupuk telah selesai. Saat petugas admin kembali kekantor untuk menyiapkan dokumem surat jalan yang diperkukan, salah satu dari sopir dari truck tersebut langsung berangkat meninggalkan gudang tanpa membawa dokumen surat jalan dimaksud.
“Armada (Truck red) distributor tersebut meninggalkan gudang penyangga produsen menuju gudang distributor diwilayah Kecamatan Taliwang Kabupaten Sumbawa Barat,”tukasnya.
Tambahnya, dalam perjalanan lebih kurang 1,5 kilo km dati gudang kini III produsen diwilayah desa tarusa, salah satu truck distributor dihentikan oleh LSM (Ade Sagenta red)
“Pihak LSM meminta sopir truck untuk menunjukan dokumen surat jalan, namun, atas kelalaian sopir truck tersebut ternyata dokumen surat jalan tidak dibawah karena tertinggal digudang penyangga produsen,”jelasnya.
Sambungnya, saat itu juga sopir truck menghubungi petugas admin gudang untuk segera mengantarkan dokumen surat jalan ketempat kejadian dan menunjukan kepihak LSM (Ade Sagenta).
“Dengan alasan dan argumentasinya pihak LSM ternyata menolak dokumen Surat Jalan yang ditunjukkan dikarenakan waktu saat kejadian pemberhentian armada (truk), sopir tidak bisa menunjukan langsung dokumen Surat jalan tersebut,”paparnya.
Sambungnya, pada Pukul 09:30 pihak LSM (Ade Sagenta) membuat laporan kepolisan ke Polsek Buer dengan tuduhan Sopir Truk tidak memiliki dokumen surat jalan pendistribusian pupuk subsidi.
“Atas laporan tersebut, kemudian laporan diteruskan ke polres Sumbawa dengan menghadirkan pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sampai dengan saat ini, Kasus ini masih dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Sumbawa serta menunggu perkembangan lebih lanjut. Sementara Truk beserta muatannya juga masih belum bisa didistribusikan dan menjadi barang bukti sampai proses kasus ini selesai,”imbuhnya.
Terpisah, Hajar bagian pemasaran pupuk petrokimia pulau Sumbawa menambahkan bahwa pupuk tersebut merupakan alokasi KSB bukan Sumbawa.
“Itu alokasinya Kabupaten Sumbawa Barat, dan tidak mengurangi alokasi Kabupaten Sumbawa,” tegasnya.
Lanjutnya, selain itu juga Hajar menegaskan sedangkan terkait dengan lokasi Gudang yang ada diwilayah Sumbawa itu tidak ada masalah.
“Karena alokasi KSB tidak sebanyak Kabupaten Sumbawa dan belum bisa menemukan gudang yang layak di KSB, maka kami gunakan gudang tersebut, sehingga dapat membantu area Kab. Sumbawa bagian barat maupun KSB, dan tidak ada masalah terkait legalitas Gudang tersebut” singkatnya.(Herman)