Terkait Pembangunan Embung Konservasi Tebat Gadong Banyak Keretakan, Ini Klarifikasi PPK
Manggar, Belitung Timur, Harnasnews.com – Terkait pemberitaan sebelumnya pada media ini, berjudul Pekerjaan Pembangunan Saluran Embung Tebat Gadong Sudah Banyak Yang retak maka Pejabat Pelaksana Kegiatan pada Balai Besar Wilayah Sumatera VIII dan SNVT Pembangunan Bendungan ( BBWS ) Sumatera VIII Novril, memberikan klarifikasi secara tertulis melalui pesan elekronik WhatsApp kepada wartawan .Selasa (27/8/2019) kemarin.
Dia memberikan persoalan klrifikasi pekerjaan dilapangan tenpa mengetahui kondisi pihak pelaksana di lapangan yang sedang berlangsung hingga saat ini.
Novril menjelaskan hanya secara teori tehnis bahkan dari informasi dilapangan yang didapat wartawan dari para pekerja Novril jarang sekali dilapangan.
Dalam rilisnya menyebutkan bahwa dirinya sudah konfirmasi kepada pihak rekanan CV Bangka Graha Mandiri tentang pekerjaan itu yang mengalami retak – retak bukan tubuh bendungan, akan tetapi ada pasangan batu di hilir bendungan sebagai sayap belakang dan berfungsi sebagai revetment.
“Pasangan batu itu memang duduk diatas tanah timbunan, jadi kayaknya ketika tanahnya turun/mulai mencari kestabilan, pasangannya jadi ikut turun sedikit dan fenomena ini sering terjadi kalau kita bikin revetment yang duduk diatas tanah timbunan,” tulis Novril.
Menurutnya, barusan saya diskusi dengan rekanan katanya besok segera akan diperbaiki kebetulan hanya dari situ pekerjaan TA 2019 sedang berjalan.
Disinggung mengenai jarak anyaman besi untuk lantai mercu dan dinding, diakui Novril sehubungan untuk pekerjaan besi kita sudah mengacu pada gambar perencanaan yaitu besi 16 ulir dengan jarak 30 cm dan besi 13 ulir dengan jarak 15 cm.
Kembali Novril mengaku untuk mutu beton sudah dilakukan bersama pengujian material (JMF), pengujian material, penyusunan beton meliputi pengujian terhadap (1). Portland Cement, (2). Air (3). Agregat, dan (4). Bahan tambahan, bentuk dan cara pengujian disesuaikan dengan rencana metode perancang campuran beton yang digunakan.
Lanjut Novril, terkait adukan dilakukan dengan molen mempertimbangkan juga komposisi campuran material dipakai sudah dilakukan uji material dihitung bersama dalam menentukan mutu beton baik K 225 dan K 300 sehubungan dengan komposisi yang dipakai tidak mengurangi dari mutu yang sudah kita sepakati bersama baik dari konsultan baik direksi, pengawas dan dilakukan pengetesan bersama dengan standar umur beton 7, 14 dan 28 hari.
Sementara hingga kemarin, Selasa (27/8/2019) media ini masih melakukan cek dilapangan tepat pukul 13 30 WIB tidak satupun pengawas dilapangan baik itu dari konsultan maupun pengawas dari Kementrian SNVT BBWS apalagi PPK.
Dari hasil pengukuran anyaman besi ulir ukuran 16 dan 13 sedangkan jarak anyaman dari besi 40 Cm dan 20 Cm padahal Novril mengaku sesuai spek jarak anyaman besi ukuran besi 16 adalah 30 Cm sedangkan 13 jarak anyaman 15 Cm.( Ngadianto Asri/Red )