Ternyata Penemu Mesin Penerbangan Pertama Ilmuwan Islam
JAKARTA, Harnasnews – Pesawat terbang merupakan sarana transporasi yang diniai paling efektif di era moderen seperti saat ini. Namun siapa sangka bahwa penemu mesin penerbangan itu merupakan ilmuwan Islam.
Abbas bin Firnas atau Abbas Ibn Firnas adalah penemu mesin penerbangan pertama, seribu tahun sebelum pesawat bermotor ditemukan.
Wright Bersaudara memang merupakan penemu pesawat pertama, tetapi Abbas Ibn Firnas yang hidup pada abad ke-8 disebut sebagai manusia pertama yang terbang dengan bantuan kerangka bambu, sepasang sayap dari sutra, kayu, dan bulu asli.
Abbas bin Firnas adalah penerbang pertama yang terbang dengan mesin lebih berat, karena eksperimen terbang pertama dilakukan oleh dua filsuf China yaitu Mozi dan Lu Ban pada abad ke-5 tetapi dengan benda. Mereka disebut sebagai penemu layang-layang.
Menurut para sejarawan yang dikutip TRT World, ketika Abbas Ibn Firnas berusia antara 65-70 tahun, dia melompat dari tebing gunung Jabal Al-Arus di Yaman.
Abbas Ibn Firnas meluncur ke angkasa dan terbang selama setidaknya 10 menit, kemudian jatuh lalu terluka.
Ia kemudian menyadari kesalahannya yaitu tidak menghitung mekanisme pendaratan, sehingga tak bisa menyeimbangkan penerbangannya dan mendarat secara paksa.
Selama 12 tahun selanjutnya di sisa hidupnya, Abbas Ibn Firnas menemukan bahwa pendaratan dilakukan dengan koordinasi ekor dan sayap. Ia pun mempelajari cara burung terbang dan mendarat.
Abbas Ibn Firnas mengeklaim sebagai dalang teori penciptaan ornithopter, pesawat yang meniru burung dan terbang dengan mengepakkan sayap.
Desain mesin terbangnya kemudian menjadi dasar teknik penerbangan pada akhir abad ke-20.
Biografi Abbas bin Firnas atau Abbas Ibn Firnas
Abbas Ibn Firnas lahir pada tahun 810 di Izn-Rand-Onda di Andalusia, yang sekarang bernama Ronda di Spanyol.
Pada masanya, Andalusia adalah pusat pembelajaran bagi para insinyur, arsitek, dan ilmuwan. Cordova (atau Cordoba) serta Baghdad adalah pusat budaya kembar seni dan sains Islam.
Ia menghabiskan sebagian besar masa dewasanya di Emirat Cordoba, salah satu pusat pembelajaran utama di era Kekhalifahan Umayyah.
Melansir laman Kompas.com, Abbas Ibn Firnas merupakan keturunan Berber. Akar namanya adalah Afernas yang sekarang menjadi nama umum dan tersebar luas di Maroko dan Aljazair.