
Timbulkan Bau Tak Sedap, Kandang Ayam Milik H. Faisol Dipersoalkan Warga Dusun Dempok
Pasuruan, Harnasnews.com – warga Dusun Dempok, Desa Rangdugong berkumpul di balai desa atas undangan Kades (kepala desa) pada hari Kamis, (18/07/2019) untuk bermusyawarah terkait adanya kandang ternak ayam pedaging/ras.
Dalam acara turut hadir Suhartoyo, Komarudin selaku mantri dari dinas perternakan di Kecamatan Kejayan, perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Pasuruan, pihak Polsek Kejayan dan perwakilan dari Koramil.
Acara yang bertempat di Pendopo dDesa Randugong, Kecamatan Kejayan ini terjadi perseteruan dikarenakan ada dua kubu, antara kubu yang pro dan kontra terhadap keberadaan kandang ternak ayam ras yang dimiliki oleh H. Faisol.
Musyawarah terkesan sangat alot dikarenakan kedua kubu saling adu argumen terkait kandang tersebut, bahkan sempat memanas namun tidak sampai terjadi adu fisik.
Dari kubu pro ada yang menyampaikan bahwa keberadaan kandang tersebut sudah di setujui oleh warga.
Namun dari kubu yang kontra merasa itu melenceng dari perjanjian awal, karena pada awalnya kandang hanya berjumlah 1 dan tidak sebesar sekarang yang sudah berjumlah 3 kandang besar, dan efek bau kandang tersebut sangat menyengat karena hanya berjarak kurang dari 50 meter dari pemukiman.
Saat dikonfirmasi ke Komarudin selaku mantri dari dinas perternakan, bahwa bila dilihat dari aturan yang ada seharusnya 200 meter dari pemukiman karena masih usaha kecil, lantaran masih bisa menampung 13.000 ekor ayam.
“Dan untuk bau seharusnya pihak pemilik kandang bisa menggunakan obat yang sudah ada, agar bau dari kandang tidak terlalu menyengat ke pemukiman,” terangnya.
Namun musyawah tidak menemukan kata sepakat antara pihak pemilik dengan warga yang kontra, pada akhirnya Suhartoyo selaku Camat Kejayan akan mengagendakan ulang pertemuan dalam waktu dekat ini.
Perwakilan LSM yang di wakili oleh Hanan selaku ketua LSM AMCD menyampaikan, aturan sudah ada dan berharap agar muspika harus tegas mengambil keputusan, sebab ini menyangkut kenyaman dan hak dari orang lain.
“Tapi bila merujuk pada Ketentuan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 406/KPTS/ORG/6/8 sudah sangat jelas, bahwasannya jarak dari pemukiman < 1000 meter,” tandasnya. (hid/Red)