JAKARTA, Harnasnews – Prajurit TNI Angkatan Laut dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) 1 Korps Marinir dan prajurit Marinir Amerika Serikat menuntaskan rangkaian latihan pengintaian dan infiltrasi yang dikemas dalam Latihan Bersama “Reconnaissance Exchange” (Latma Reconex) 2024.
Di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, prajurit batalyon pengintai dari Korps Marinir TNI AL dan Korps Marinir Amerika Serikat (USMC) menjalani rangkaian latihan penutup mulai dari latihan navigasi jarak jauh sampai latihan infiltrasi lengkap (full mission profile) pada 8–10 Mei 2024.
Komandan Pasukan Marinir (Danpasmar) 1 Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq, saat meninjau langsung rangkaian latihan penutup itu, menegaskan latihan bersama antara pasukan Marinir Indonesia dan Amerika Serikat tak berhenti di Latma Reconex 2024.
“Latihan bersama ini tidak akan berhenti sampai di sini, masih akan banyak lagi latihan-latihan yang akan melibatkan pasukan dari Korps Marinir Indonesia maupun dari USMC. Semoga dengan adanya latihan dapat terus memupuk rasa persahabatan Korps Marinir kedua negara sekaligus dapat meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan Satuan Intai Amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut dan USMC Reconnaissance Unit melalui latihan teknis dan taktis dengan fokus pada operasi amfibi,” kata Danpasmar 1 saat meninjau latihan di Pulau Damar, Kamis (9/5), sebagaimana dikutip dari siaran resmi Penerangan Pasukan Marinir 1 Korps Marinir TNI AL yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Farouq melanjutkan latihan bersama itu juga tindak lanjut atas perintah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali yang meminta seluruh prajurit TNI AL meningkatkan kemampuan diri mengingat ancaman dan tantangan ke depan yang semakin kompleks.
Dalam rangkaian latihan full mission profile di Pulau Damar yang berlangsung sejak Kamis (9/5), prajurit Intai Amfibi dua negara berlatih infiltrasi ke daerah musuh, melumpuhkan target, kemudian membebaskan tawanan, mengobati dan mengevakuasi korban tempur, kemudian eksfiltrasi — meninggalkan daerah musuh setelah menyelesaikan misi.
Di pulau yang sama, Rabu (8/5), prajurit intai amfibi Korps Marinir TNI AL dan USMC juga latihan navigasi jarak jauh yang merupakan salah satu teknik infiltrasi lintas permukaan menggunakan perahu karet (searider). Komandan Batalyon Intai Amfibi (Danyontaifib) 1 Korps Marinir TNI AL Mayor Marinir Laili Nugroho menjelaskan ada banyak keterampilan yang dituntut dari prajurit saat berpindah lokasi menggunakan searider, di antaranya kemampuan untuk menghitung kecepatan searider dihadapkan pada kecepatan angin, kecepatan arus dan gelombang, baringan kompas, dan pasang-surut air laut.