Tol Kartasura-Sragen Ditargetkan Operasional April 2018
Salatiga,Harnasnews.Com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pada masa arus mudik 2018, sebagian ruas Tol Solo-Ngawi akan operasional dan sebagian dapat dilewati dengan status fungsional.
“Kami optimis arus mudik tahun ini bisa lebih baik dari tahun lalu,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pembangunan tol Salatiga-Kartasura, Selasa (6/3/2018).
Pembangunan Tol Solo-Ngawi sepanjang 90,25 km, menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Pemerintah memberikan dukungan pembangunan konstruksi Seksi I dan II yakni dari Kartasura -Karanganyar sepanjang 20,9 km dan untuk Seksi III dan IV dari Karanganyar hingga Ngawi sepanjang 69,35 km dibiayai dari investasi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya (PT. SNJ).
Saat ini konstruksi yang menjadi porsi Pemerintah sudah selesai 100 persen, sementara yang dikerjakan oleh PT. SNJ sudah mencapai 85%. Ditargetkan pada April 2018, ruas Kartasura hingga Sragen bisa dioperasikan. Sementara Sragen hingga Simpang Susun Ngawi tetap dapat dilalui pemudik secara fungsional.
Untuk Tol Ngawi-Kertosono yang memiliki total panjang 87,02 km, sebagian akan diresmikan untuk beroperasi dalam waktu dekat ini yakni ruas Ngawi hingga Wilangan sepanjang 49,8 km yang dikerjakan oleh PT. Ngawi Kertosono Jaya (PT. NKJ). Pembangunan Tol ini juga menggunakan skema KPBU, dimana Pemerintah memberikan dukungan konstruksi sepanjang 37,51 km.
PT. SNJ dan PT. NKJ merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh PT. Jasamarga sebagai mayoritas dan PT. Waskita Toll Road.
Dengan dioperasikannya sebagian Tol Solo-Ngawi dan Ngawi Kertosono maka jalur Semarang hingga Surabaya akan semakin lancar karena sebelumnya dua ruas tol yakni Tol Mojokerto-Kertosono dan Surabaya-Mojokerto juga sudah beroperasi.
Kunjungan kerja Menteri Basuki meninjau progres Tol Trans Jawa dilakukan usai menghadiri pemakaman Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Soenarno di Solo. Menteri Soenarno merupakan Menteri pada kabinet pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Wakil Presiden Hamzah Haz meninggal dunia pada Senin, (6/3/2018) pukul 00.45 WIB.
“Doa kita semoga beliau Husnul Khotimah, bahagia di sisi Allah SWT. Beliau adalah contoh insan PU sejati. Dalam kondisi apapun, kondisi susah tetap di PU. Sejak bekerja di lapangan diantaranya proyek Brantas, Citanduy dan Jratunseluna sampai dengan berkantor di Pattimura 20. Dalam masa perubahan politik nasional, beliau tetap berada di PU. Saya tahu benar karena saya bersama beliau,” kenang Menteri Basuki.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Kepala Balitbang Danis H. Sumadilaga, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Hery Trisaputra Zuna, Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (Persero) Desi Arryani, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Hery Marzuki, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana Ruhban Ruzziyatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (Dar)