UPH Bangga Jerry Sambuaga Jadi Wamendag Era Jokowi
JAKARTA,Harnasnews.com – Rektor mewakili seluruh civitas akademika Universitas Pelita Harapan (UPH) bangga dengan Jerry Sambuaga yang menjadi wakil menteri perdagangan. Kebanggaan itu dikemukakan saat rektor UPH Jonathan L Parapam membuka Webinar “Mengabdi Pada Negeri” Senin (23/11).
“UPH bangga kepada Pak Jerry Sambuaga yang diberikan amanah sebagai Wamendag. Beliau adalah civitas akademika pertama dan satu-satunya untuk saat ini yang ditunjuk sebagai anggota kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi,” ujar Jonathan L Parapam dalam pidatonya.
Jerry sendiri adalah salah satu dosen UPH. Ia mengajar di Departemen Hubungan Internasional.
Menurut Jonathan kiprah Jerry menginspirasi dan memberi motivasi kepada seluruh pengajar dan mahasiswa untuk berbuat terbaik mengabdi kepada negeri sesuai dengan tajuk webinar. Ia berharap kontribusi UPH melalui Jerry Sambuaga bisa ditingkatkan di masa depan dengan munculnya tokoh-tokoh baru dari UPH di bidang pemerintahan, politik, sosial dan ekonomi.
Apresiasi civitas akademika UPH ditanggapi positif oleh Jerry. Menurutnya setiap orang dan apapun latar belakang atau asal organisasinya bisa berhasil jika berusaha keras, optimis dan pantang menyerah. Dengan sistem dan fasilitas pendidikan terbaik, menurut Jerry, UPH bisa terus menghasilkan alumni-alumni yang kompetitif dan unggul. Oleh karena itu ia yakin UPH bisa berkontribusi jauh lebih baik di masa depan.
Lebih lanjut, Jerry Sambuaga menegaskan bahwa tugas khusus yang diberikan Presiden Joko Widodo kepadanya sebagai Wamendag adalah untuk mempercepat keberhasilan perundingan perdagangan internasional.
“Itu tugas khusus yang langsung diberikan kepada presiden kepada saya. Saya diberi tanggung jawab untuk mempercepat terselesaikannya perjanjian dagang internasional mulai dari PTA, FTA hingga CEPA termasuk GSP yang berhasil ditandatangani kemarin.” Kata Alumnus Columbia University dan Doktor Ilmu Politik termuda UI itu.
Menurut Wamen Jerry, perjanjian internasional adalah instrumen penting untuk memperluas dan meningkatkan ekspor. Dengan perjanjian dagang baik bilateral maupun multilateral, pelaku ekonomi Indonesia bisa mengekspor dengan potongan bea masuk bahkan bisa nol persen.