JAKARTA, Harnasnews.com – Pengamat komunikasi politik Universitas Mercu Buana, Syaifuddin, mengatakan wacana Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato akan melakukan pertukaran kader Partai Golkar dengan Partai Komunis China merupakan langkah yang dinilai mengangkangi arah kebijakan partai yang selama ini menentang keberadaan faham komunis di Indonesia.
Syaifuddin mengatakan, wacana pertukaran kader Partai Golkar dengan kader Partai Komunis Cina sebagai bentuk perlawanan Airlangga dengan sejarah berdirinya Partai Golkar yang selama ini dibangun dengan baik.
“Yang perlu diingat adalah efek buruk dari kerja sama itu adalah akan menurunnya kepercayaan publik kepada Partai Golkar, utamanya pada Pemilu mendatang. Karena ini akan jadi konsumsi partai lain sebagai tindakan yang buruk bagi Golkar itu sendiri,” tanadas Syaifuddin kepada wartawan, Minggu (22/9).
Menurut Syaifuddin, Airlangga dinilai anak muda yang lahir dari patronasi politik, sehingga dalam pandangan politiknya tidak mengakar tidak seperti aktivis Partai Golkar yang tumbuh dibawah tekanan dan segala dinamikanya.
“Ini organisasi politik, jadi tidak seenak sendiri Airlangga menentukan sebuah kebiijakan seperti di perusahaan sendiri. Terkait wacana pertukaran kader Partai Golkar dengan Partai Komunis Cina menurut kami itu sebuah tindakan konyol,” ujar Syaifuddin.
Syaifuddin mengungkapkan, meski niat kerja sama itu baik, seperti dalam perspektif islam bahwa itu merupakan sebuah jalinan tali silaturahim. Hanya saja ketika caranya salah maka akibatnya akan buruk.
“Ketika sebuah niat yang baik tapi dilakukan dengan cara yang salah akan berefek buruk. Seperti wacana pertukaran kader Golkar dengan Partai Komunis Cina itu merupakan cara yang salah. Dan ini akan berdampak pada perolehan suara Golkar pada 2014 mendatang,” kata Syaifuddin.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartato mengatakan kader-kader partai pohon beringin akan melakukan pertukaran dengan Partai Komunis China.
Hal itu diutarakan oleh Airlangga setelah bertemu dengan Kepala Politbiro Hubungan Internasional Partai Komunis China Song Tao. Dimana, kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan studi banding.
“Apresiasi kerja sama antara Partai Komunis Tiongkok dengan Partai Golkar karena selama ini sudah terjadi, pertukaran studi berjalan sejak lama antara PKT dan Partai Golkar dan kita rata-rata bisa mengirim kader-kader ke sana 15 per tahun,” kata Airlangga usai pertemuan di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu (21/9).
“Tentu program pertukaran ini akan terus dilanjutkan dan juga kami apresiasi karena mereka datang. Dan kita diskusi terbuka terkait dengan kerja sama di level parpol,” tambahnya.
Airlangga menjelaskan Song Tao telah mengundang partainya untuk balik berkunjung ke China. Selain itu, keduanya sepakat untuk melanjutkan pertukaran kader, khususnya perempuan dan pemuda dalam program pendidikan.
“Partai PKT mengundang Partai Golkar untuk mengunjungi China dan tentu kita akan respons secara positif. Kemudian melanjutkan program pendidikan atau pertukaran, di mana kader mereka akan meninjau ke Indonesia dan kader kita akan meninjau ke China, dalam bentuk studi banding baik itu kader perempuan atau pun kader pemuda,” ujarnya.
Tak hanya itu, kedua partai politik itu juga menyepakati kerjasama bilateral terutama dalam bidang ekonomi dan pembahasan situasi global ke depan.
“Kerja sama bilateral antara kedua negara di bidang ekonomi maupun kebudayaan, sekaligus juga membahas tantangan perekonomian dan situasi global ke depan. Kita bahas juga soal investasi China di Indonesia, termasuk di bidang mineralisasi logam, seperti di Morowali atau pun industri otomotif,” ucapnya. (red)