JAKARTA, Harnasnews – Beberapa waktu lalu, seorang pemuda Aceh bernama Imam Maskur meregang nyawa setelah diculik oleh 1 oknum anggota Paspampres, 2 oknum TNI Ad dan 3 warga sipil.
Pada akhirnya, membuat ibu-ibu di Aceh tergerak dan merasa khawatir dengan anak-anak mereka yang merantau di Jakarta. Untuk hal tersebut, Putra Aceh sekaligus Wakil Ketua Umum KNPI Indonesia, Abd Hadi Abidin SH atau yang biasa disapa Hadi Maros mengatakan orangtua-orangtua tidak perlu khawatir lagi dengan anaknya yang sedang merantau.
“Untuk ibu-ibu, saya paham apa yang dirasakan oleh para orangtua yang anaknya sedang merantau di Ibukota. Doakan saja anak-anaknya bisa sukses di perantauan, tidak semua TNI itu jahat, itu hanya segelintir oknum-oknum,” ujar Hadi Maros saat ditemui awak media di Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Lanjut Hadi Maros, saat ini kasus sudah ditangani oleh pihak TNI dengan baik. “Untuk oknum Paspamres dan TNI AD sudah di hukum dan dijalankan hukum militer dan untuk yang sipil sudah mungkin sudah dilimpahkan ke polda metro untuk ditangani oleh polisi,” ucap Hadi Maros.
Hadi Maros menghimbau, kepada pemuda Aceh yang sedang merantau di Jakarta untuk bekerja dengan benar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Saya berharap atas nama pemuda Aceh yang ada di jakarta, putra-putra Aceh bekerjalah yang benar, kalau menjual kosmetik jualah kosmetik yang legal, yang sudah mempunyai izin dll, begitu juga dengan obat, jual lah obat yang sesuai dengan resep dokter, jangan menjual obat yang terlarang,” kata Hadi Maros yang juga seorang staff ahli anggota DPR RI ini.
Hadi Maros mengecam kepada oknum-oknum yang bermain untuk menjaga toko-toko penjual obat ilegal. Agar segera menghentikan perbuatannya karena sudah banyak merenggut korban jiwa.
“Saya berharap agar pihak berwajib yaitu kepolisian agar segera memberantas penjaga-penjaga toko kosmetik ilegal tersebut, dan untuk kasus Imam Maskur Agar penegak hukum terutama di mahkamah militer agar menjalankan amanah perintah dari Panglima TNI untuk menghukum seberat-beratnya oknum anggota TNI ini dipecat dan dihukum maksimal hukuman mati atau seumur hidup,” tutur Hadi Maros yang juga Politisi Partai Golkar ini.