Warga AS Diculik di Uganda dengan Tebusan 500 Ribu Dolar AS
Kelompok ekstremis Somalia al Shabaab kerap melancarkan serangan di Uganda. Tapi mereka belum pernah menculik dan meminta tebusan.
Taman Nasional Queen Elizabeth menjadi salah satu destinasi pariwisata yang paling terkenal di Uganda. Taman ini terletak sekitar 400 kilometer sebelah barat daya ibu kota Kampala. Taman ini berbatasan dengan Republik Demokratik Kongo yang menjadi rumah banyak kelompok pemberontak.
Polisi mengatakan penculik bermotif finansial karena mereka langsung meminta tebusan melalui telepon genggam Endecott. “Tim keamanan gabungan sudah menutup seluruh pintu keluar di wilayah perbatasan antara Uganda dan Kongo untuk mencari korban,” kata pernyataan kepolisian setempat.
Mereka memperingatkan ada kemungkinan para penculik masih ada di dalam taman nasional. Pada 1999, pasangan AS, empat orang warga Inggris, dan dua warga Selandia Baru dibunuh bersama empat orang pemandu mereka ketika kelompok bersenjata masuk ke dalam Taman Nasional Bwindi Impenetrable.
Mereka yang selamat mengatakan para pembunuh adalah kelompok pemberontak Hutu yang berasal dari Kongo. Bwindi berada sekitar 20 kilometer dari Taman Nasional Queen Elizabeth. Di tempat ini, para turis melihat singa, kuda nil, buaya, simpanse, dan satwa Afrika lainnya. (Red)