SUMBAWA,Harnasnews – Kesulitan listrik dan air bersih menjadi persoalan klasik di Dusun Gili Tapan, Desa Labuhan Sangor, Kecamatan Maronge. Dua pelayanan dasar ini yang dikeluhkan warga kepada Hj Jamila S.Pd.SD—Anggota DPRD Sumbawa yang menggelar kegiatan resesnya di dusun tersebut, Rabu (24/8).
Masalah ini sebenarnya sudah cukup lama disampaikan. Namun sejauh ini tidak satupun pejabat daerah yang datang mendengar aspirasi dan berharap dapat diperjuangkan. Sebab untuk mencapai Gili Tapan, harus menyeberang laut.
“Alhamdulillah baru kali ini ada anggota DPRD yang reses di sini. Ini kesempatan bagi kami untuk menyampaikan keluh kesah,” kata Junaedi, warga setempat.
Pada malam hari, ungkap Jun, Gili Tapan gelap gulita karena tidak adanya penerangan listrik. Mereka merasa seperti hidup di masa lampau dan belum merdeka. Tak hanya itu, kebutuhan vital pun dirasakan sangat sulit diperoleh. Seperti air bersih. Tidak heran jika air bersih menjadi barang mahal.
“Kami juga minta trotoar atau jalan kampung diperbaiki karena rusak, serta pembangunan pagar sekolah,” pintanya.
Anggota DPRD Sumbawa Hj Jamila merespon positif aspirasi tersebut. Ia menyatakan akan berusaha memperjuangkan aspirasi tersebut dan diprioritaskan. Menurutnya, pemerataan pembangunan harus dirasakan masyarakat kendati berada di pelosok daerah.
“Tidak boleh ada warga yang dianaktirikan, mereka punya hak untuk mendapatkan manfaat dari pembangunan,” kata srikandi DPRD ini.
Sebelum meninggalkan Gili Tapan, mantan Guru SD ini menyerahkan buah tangan kepada warga setempat berupa wireless, peralatan olahraga voli dan sepak bola.
“Semoga bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk menunjang aktivitas sosial warga Gili Tapan,” imbuhnya.(HR)
