SUMBAWA,Harnasnews – Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Sumbawa, Andi Rusni meminta kepada seluruh masyarakat agar mewaspadai penyebaran Virus HIV/AIDS atau Orang Dengan HIV/ AIDS (ODHA) di Kabupaten Sumbawa. Karena, sudah sangat memperihatinkan.
Menurutnya, sejak kemunculannya, HIV/AIDS kita ketahui berasal dari luar daerah, akan tetapi saat ini justru marak kita jumpai di sekeliling kita dan menimpa orang-orang dekat kita.
“Berdasarkan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat, saya mencoba menghimpun data dan informasi dari berbagai sumber termasuk dengan mendatangi instansi kesehatan di Kabupaten Sumbawa seperti RSMA & RSUD. Berdasarkan data yang ada, di RSMA saja tidak kurang dari 90 orang setiap bulannya yang datang berobat ke RSMA. Sampai saat ini, ada 196 Orang Pasien HIV/ AIDS yang berobat ke RSMA. Sementara itu, di RSUD Sumbawa, dari data yang dapat kami himpun, ada 21 Orang terinfeksi HIV/ AIDS & 1 diantaranya sudah dikembalikan ke PDP Dompu karena merupakan warga Dompu. Kecilnya angkanya di RSUD Sumbawa itu disebabkan bahwa RSUD Sumbawa baru membuka layanan ini sejak 2024,”ungkapnya, Senin (2/12).
Ironisnya, lanjut Andis bahwa penyebaran Virus ini umumnya terjadi melalui penyimpangan perilaku Seks Laki dengan Laki LDL dan terjadi di kalangan Pelajar dan usia produktif.
“Dalam beberapa kasus, ada usia pelajar kelas 1 SMA terinfeksi Virus ini, itu artinya pada usia SMP mereka sudah melakukan perilaku seks menyimpang,”tegasnya.
Terkadang, sebut Andis, dalam kasus ini banyak juga diantara mereka yang menjadi korban dari Kaum Sodom yaitu kaum yang suka sesama jenis dengan cara membelikan makanan, pakaian dll. sehingga bujuk rayu tersebut menyebabkan terjadi hubungan seks menyimpang tersebut.
“Selain penyebaran virus HIV/ AIDS di Kab. Sumbawa, Kasus Penyebaran Penyakit Kusta/ Lepra juga meningkat dan malah berstatus KLB (Kejadian Luar Biasa). Di Kabupaten Sumbawa saat ini, ada 101 Orang menderita penyakit Kusta ini, meningkat drastis dari tahun-tahun sebelumnya. Tertinggi Kasus di Kecamatan Sumbawa dengan 28 Kasus di Puskesmas Unit II dan 13 Kasus di Puskesmas Unit I,”jelas Andis.
Sambungnya, tentu saja ini adalah seperti fenomena Gunung Es, nampak di permukaan Samudera kecil namun sesungguhnya sudah sangat besar. Angka HIV/ AIDS dan Kusta ini pun tidak bisa dipandang sebelah mata atau dianggap kecil karena yang nampak saja sudah sangat besar dan terus akan berkembang dari tahun ke tahun.
“Oleh sebab itu, kami mempertanyakan apa saja Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama ini untuk mencegah merebaknya Kasus HIV/ AIDS maupun Lepra/ Kusta ini. Karena, Di RSMA, saat ini mereka sudah melakukan Pendataan lansung saat orang pertama kali datang berobat dengan menginput data mereka dengan SIHA 2.1. (Sistem Informasi HIV/ AIDS & PIMS),”geramnya.
Masih menurut Andis, Dengan cara ini, data ODHA itu akan lansung terkoneksi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten, Provinsi bahkan Kementerian Kesehatan RI. Cuma terkadang masalahnya adalah lemahnya penanganan di Lapangan, banyak diantara Pasien yang enggan berobat secara rutin sehingga menyebabkan Kasus ini semakin marak disamping pendampingan terhadap Kaum LGBT yang terus merebak di Kabupaten Sumbawa ini. Tugas di lapangan ini semestinya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa, apa bentuk treatment yang sudah dilakukan selama ini untuk mencegah ini? Sudahkan dilakukan sosialisasi secara intensif dan massif untuk mencegah marak ini hal ini terjadi ? Saya merasa ini tidak serius dilakukan dan jika ini benar maka ini akan seperti Bom Waktu, yang sewaktu-waktu akan meledak !
“Dinas Dikbud juga harus memantau melalui Sekolah-Sekolah sebab banyak juga korban maupun pelakunya justru banyak di kalangan usia pelajar dan mahasiswa. Kepada Unsur lain seperti Ormas Keagamaan misalnya MUI, PHDI dll juga harus ambil bagian untuk mencegah semakin maraknya kasus ini di masa mendatang, jika kita tidak berbuat maka saya khawatir anak-anak kita, keluarga dan lingkungan kita akan terinfeksi orang perilaku hidup menyimpang ini,”pungkasnya.(Herman)