Wiku: Keputusan Libur Panjang Saat Pandemi tak Bijak
JAKARTA, Harnasnews.com – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, keputusan untuk menetapkan libur panjang pada saat pandemi Covid-19 tak bijak dilakukan. Sebab, libur panjang di tengah pandemi yang masih belum berakhir justru menyebabkan pada peningkatan angka kematian.
“Data menunjukan, keputusan kolektif untuk tetap berlibur panjang saat pandemi adalah keputusan yang tidak bijak. Karena secara langsung berdampak pada jumlah orang yang meninggal,” ujar Wiku saat konferensi pers, Selasa (2/3).
Berdasarkan data satgas, jumlah kasus meninggal di setiap momentum libur panjang selalu meningkat tajam. Pada bulan-bulan tanpa libur panjang, satgas mencatat jumlah orang yang meninggal akibat Covid-19 yakni sebanyak 50 sampai 900 orang.
Sejumlah pasien COVID-19 menaiki bus Sekolah yang akan membawa mereka menuju Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Jakarta.
Sedangkan di bulan-bulan dengan libur panjang, jumlah orang yang meninggal meningkat tajam menjadi 1.000 hingga 2.000 orang. “Bayangkan, dalam satu bulan kita bisa kehilangan lebih dari 1.000 nyawa hanya karena memilih untuk melakukan perjalanan dan berlibur,” kata dia.
Karena itu, di awal tahun ini, ia meminta pemerintah dan juga masyarakat untuk belajar dari pengalaman penanganan pandemi di tahun sebelumnya. Sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih bijaksana dan tidak membahayakan nyawa sendiri maupun orang lain.