WFB menurutnya nilai positifnya tentu ada, tetapi penilaiannya menaruh WFB hanya dalam satu kawasan terkesan tidak adil bagi kawasan lain yang tak kalah baiknya bahkan predikat zona hijau. ” Bila pointnya adalah kerja sambil memperdayakan masyarakat Bali, taruh di Villa Kerobokan misalnya satu instansi 20-30 kamar pasti ada yang memiliki budget yang dapat disesuaikan.
Dalam weekend mereka beli makan, belanja, jalan-jalan ke Tanah Lot, Jati Luwih, Ubud, mereka pasti akan menggunakan transportasi lokal. Saya pikir WFB ini harus benar-benar dimatangkan, saya mendengar Nusa Dua adalah pilot projectnya, yang saya harapkan tahapan selanjutnya kedua, ketiga dan selanjutnya diharapkan bisa dimaksimalkan, ” ungkap Verdy.
Ia juga menambahkan bila nanti WFB ini berlanjut, daerah yang dituju harus memiliki kriteria Zona Hijau, memiliki sertifikasi CHSE (Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan)), dan daerah yang belum mendapatkan kita harus dorong terus untuk memiliki standar tersebut.
Ditanya soal UMKM ia menuturkan bahwa saat inilah Bali harus bangkit dari keterpurukan, dengan berkolaborasi dengan wadah atau asosiasi yang dapat mengumpulkan bahkan sudah memiliki UMKM binaannya sendiri, dan memanfaatkan program WFB ini sebagai ajang untuk menyatukan data base kita.
“Misal kita mengadakan pameran stand di Nusa dua, dan ASN yang bekerja disana kita bawakan mereka produk-produk hasil UMKM ini, ini loh UMKMnya Bali ! gak usah kemana-mana lagi untuk men-spend (membelanjakan) uangnya untuk masyarakat Bali, “tegasnya.
WFB juga jadikan momen untuk pelaku UMKM memahami digitalisasi pembayaran, ” Bila nanti kita akan buat pameran booth UMKM untuk menyambut WFB itu, saya kira perbankan lokal dapat mengedukasi pelaku UMKM disana untuk memahami pembayaran digitalisasi atau Payment gateway seperti itu.
Saya kira sinergi seperti inilah yang kita jadikan satu, kita maksimalkan WFB ini dalam menggerakan ekonomi Bali dan pandangan dunia terhadap Bali. Dan harapan saya tidak hanya di Nusa Dua saja tetapi pemerataan di sentra – sentra pariwisata yang dapat menggerakan perekonomian pelaku pariwisata di Bali ini, ” Jelasnya menekankan kembali pentingnya pemerataan diseluruh wilayah yang ada di Bali.{CVS}